SENI BUDAYA
DAN TRADISI ISLAM NUSANTARA
Yang dimaksud dengan seni budaya
lokal yang bernafaskan islam adalah segala bentuk kesenian yang berasal dari
atau berkembang di daerah asli Indonesia yang dipengaruhi oleh ajaran islam. Berbagai
budaya lokal yang bernafaskan islam antara lain :
1. Selawat nabi Muhammad SAW ciri khas
:
- Penggunaan rebana
- Adanya puji-pujian dalam bahasa arab
- Susunan nadanya bernafaskan islam
- Adanya puji-pujian dalam bahasa arab
- Susunan nadanya bernafaskan islam
2. Musik Gambus dan rebana
Ciri khas musik ini adalah:
- - Diringi dengan alat musik seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat
music modern
- Syair bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa
Indonesia, arab maupun daerah .
Rebana,
genjring, atau dalam kosakata bahasa Inggris disebut tamborine adalah alat
musik Islami terbuat dari papan kayu pilihan, dibulatkan dan dilobangi dengan
menggunakan mesin bubut bertenaga listrik dengan desain khusus agar
menghasilkan suara yang khas. Pada sisi sebelahnya dipasang kulit kambing yang
sudah disamak putih. Dengan ketrampilan, keahlian serta kesabaran dalam
penggarapannya maka akan menghasilkan salah satu karya seni Islami dalam bentuk
Rebana berkualitas. Rebana yang bagus adalah yang bersuara
jernih,tidak fals, dan tentu saja yang berpenampilan kilap atau esklusif.
Eksistensi Rebana Kaliwadas bermula dari keuletan bapak Madali (alm.) dan bapak Toip ( ayah kami ) dalam
membuat alat musik Islami
ini pada era 1940-an. Saat itu pembuatan rebana bisa dibilang masih terbatas
dan hanya sebagai pengisi waktu luang disela-sela kesibukan mereka bertani.
Pembeli dan penikmat suaranya yang khas pun masih sebatas orang-orang berusia
tua dan di daerah terdekat saja. Jenisnya saat itu hanya ada dua macam
yakni Rebana Syrakal
dengan diameter 36-39 cm dan Jawa Klasik yang terbuat dari Glugu atau kayu
Kelapa. Pembuatan bodi Rebana dan Jawa saat itu masih menggunakan cara manual,
yaitu dengan menggunakan alat tatah untuk mendesain dan melobangi. Itupun masih
bekerja sama dengan seseorang yang berasal dari daerah Jatilawang, Banyumas.
Baru pada era menjelang 70 an orang tua kami mulai merancang pembuatan bodi
Rebana dengan menggunakan mesin bubut meski masih dengan menggunakan tenaga
kaki ( digenjot ) agar as yang telah dipasangi bulatan kayu rebana bisa
berputar.
3.
Tari Zapin
Tari zapin
bisa kita temukan di Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang diperagakan
oleh laki-laki yang berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopeah hitam
dan songket dan ikat kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan pada saat acara
upacara pernikahan, khitanan dan hari raya islam . Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang
mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin
merupakan khazanah tarian
rumpun Melayu
yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini
bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan
sebagai media dakwah
Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
Musik
pengiringnya terdiri dari dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga
buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum tahun
1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa
ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan
perempuan.
Tari Zapin sangat banyak ragam
gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan
oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera,
Semenanjung Malaysia, Sarawak,
Kepulauan
Riau, pesisir Kalimantan dan Brunei
Darussalam.
4. Tari seudati
Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat,
yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan
Nabi Muhammad utusan Allah. Tarian
ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana
syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan
penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda,
tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional
Indonesi . umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat bunyi
tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk tangan, dada,
sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya .
5 5. Santriswaran
Santriswaran
adalah grup music dengan alat terbang, kendang, dan kemanak. Nadanya mengiktui
nada gamelan. Syair-syairnya memuat ajaran-ajaran islam dan budaya jawa yang
disisipi dengan selawat nabi. Santriswaran dikembangkan oleh seniman keraton
Surakarta.
6 6. Tari menak
Diciptakan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX raja jogyakarta, tari menak mirip wayang orang tetapi tari
menak diambil dari serat menak. Cerita menak adalah berbahasa jawa / sunda yang
disadur dari parsi . Tari Menak Koncar adalah tari tunggal putra alus yang
memiliki teknik gerak, irama gendhing tari yang rumit dengan vokabuler gerak
yang bervariasi serta menampilkan karakter
tari yang alus, luwes, dan lincah
(cakrak).
dengan penguasaan unsur wiraga, wirama dan wirasa dan Hastha Sawanda secara utuh dengan
penjiwaan tari yang menyeluruh.
7.
Wayang
Wayang adalah seni
pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa
dan Bali.
UNESCO,
lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan
wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah
warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of
Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sebenarnya, pertunjukan boneka tak
hanya ada di Indonesia. Banyak negara memiliki pertunjukkan boneka. Namun,
pertunjukkan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan
keunikkan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Dan untuk
itulah UNESCO
memasukannya ke dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 2003.
Tak ada bukti
yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan.
Diperkirakan seni pertunjukkan dibawa masuk oleh pedagang India. Namun
demikian, kejeniusan lokal, kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu
dengan perkembangan seni pertunjukkan yang masuk memberi warna tersendiri pada
seni pertunjukkan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat
tentang pertunjukkan wayang berasal dari Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang
berbunyi “si Galigi mawayang” . Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan
yang sudah ada, seni pertunjukkan ini menjadi media efektif menyebarkan agama
Hindu, dimana pertunjukkan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata .
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukkan yang menampilkan “Tuhan”
atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat
dari kulit sapi, dimana saat pertunjukkan yang ditonton hanyalah bayangannya
saja, yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit.
Untuk
menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai
Islam.Pun ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto SJ pada
tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik mengembangkan Wayang Wahyu,
yang sumber cerita berasal dari Alkitab.
Jenis-jenis wayang :
Jenis-jenis
wayang kulit menurut asal daerah atau suku : Wayang juga ada yang menggunakan bahasa Melayu Lokal
seperti bahasa Betawi, bahasa Palembang, dan
bahasa Banjar.
1.
Wayang Jawa Yogyakarta
2.
Wayang Jawa Surakarta
4.
Wayang Jawa Timur
6.
Wayang Sasak (NTB)
8.
Wayang Palembang (Sumatera Selatan)
9.
Wayang Betawi (Jakarta)
10. Wayang
Cirebon (Jawa Barat)
11. Wayang
Madura (sudah punah)
8. Suluk
Suluk adalah
tulisan dalam bahasa jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup orang jawa.
Serat wirid adalah tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan baik jawa
maupun arab yang dibaca berulang-ulang.
Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya
dengan agama Islam
dan sufisme,
kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah.
Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam
melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat)
sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga
mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian
Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri
seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat
batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.
Kata suluk
berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16]
ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah
jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang menempuh jalan
suluk disebut salik.
9. Muludan
Adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad Saw yang umumnya
diisi dengan berbagai acara dan nama tersendiri missal di keraton Yogyakarta,
Surakarta, Cirebon menyelenggarakan sekaten dan grebek mulud yang diisi dengan mengarak
sedekah raja berupa makanan dari kediaman raja ke masjid Agung lalu diberikan
kepada rakyat. SUDAH menjadi sebuah keniscayaan, tiap orang
memiliki orang yang sangat ia idolakan. Yang menjadi alasannya, manusia
dilahirkan dari rahim ibunya kemudian hidup dalam keluarga, baik keluarga yang
memiliki anggota keluarga yang banyak, atau hanya memiliki ayah dan ibu saja,
ketika lahir –menurut sebuah teori– seorang bayi itu memiliki sifat “meniru”
kepada lingkungannya.
Agama Islam
adalah agama yang diturunkan kepada umat manusia yang disebarkan oleh baginda
Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada umatnya untuk selalu taat dan patuh kepada
yang diperintahkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Ini merupakan perintah
yang sangat sesuai dengan potensi yang ada pada diri manusia, “meniru”.
Tanggal 12
Rabi’ul Awwal –yang bagi sebagian orang, ini merupakan angka keramat–adalah
tanggal kelahiran Nabi Muhammad. Bagi sebagian kalangan, ada semacam kegiatan
khusus yang diselenggaran untuk memperingati kelahiran (baca: maulid) Nabi,
mulai dari acara yang mengandung unsur si’ar Islam, sampai acara yang
berhubungan dengan ritual mistis, tergantung keyakinan dan kebiasaan
masing-masing. Yang terpenting, setiap kejadian apa pun tentunya harus dapat
mengambil hikmah demi terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik dalam diri.
10. Selikuran
Dilakukan
dikeraton Surakarta dan Yogyakarta setiap tanggal 21 Ramadhan yang bertujuan
untuk menyambut malam lailatul qodar . SULTAN Agung Hanyokrokusumo banyak
memberi warna Islam di Mataram (1613-1645). Raja besar itu berhasil memadukan
dengan jarmonis tradisi-budaya Islam yang diwariskan oleh para wali dengan
tradisi Hindu-kejawen yang telah lama tumbuh dan hidup dalam masyarakat Jawa.
Salah satunya adalah tradisi menyambut malam Lailatul Qadar –masyarakat Jawa
menyebutnya malam selikuran, yaitu ritual pada malam-malam
tanggal ganjil pada sepertiga terakhir bulan Ramadan. Tak hanya Sultan
Agung, para penerusnya pun tetap melestarikan tradisi malam selikuran
bahkan ketika kerajaan terpecah menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan
Kasultanan Yogyakarta. Itlah sebabnya di masyarakat pedesaan wilayah Yogyakarta
dan Surakarta, tradisi malam selikuran ini tetap terrpelihara hingga kini.