Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana interaksi antara komponen-komponen di dalamnya
berlangsung secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut
berdampak signifikan pada keselerasan serta kesejahteraan hidup manusia dan
mahluk hidup lainnya. Sayangnya, mencermati keadaan yang terjadi dewasa ini,
bisa kita simpulkan bahwa telah terjadi perubahan lingkungan secara
besar-besaran yang berdampak pada kehidupan manusia yang tidak lagi selaras.
Penyebab terganggunya keseimbangan lingkungan tersebut ada beragam. Apa saja?
Berikut uraiannya.
Faktor Perusak Keseimbangan Lingkungan
Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan
ekosistem atau lingkungan dibagi ke dalam dua garis besar, yakni:
1. Faktor penyebab yang terjadi sebagai akibat bencana alam. Misalnya saja
terjadinya banjir, terjadinya gempa bumi, gunung yang meletus, bencana tsunami,
dan masih banyak lagi lainnya. Bencana yang terjadi secara alamiah ini akan
memicu kacaunya keseimbangan ekosistem yang berdampak pada kacaunya interaksi
komponen-komponen di dalam ekosistem tersebut.
2. Faktor penyebab yang terjadi akibat ulah manunsia. Tindakan yang dilakukan
oleh anusia bisa memicu terganggunya keseimbangan di dalam lingkungan
ekosistem. Tindakan yang dilakukan manusia ini bisa memicu terjadinya bencana
alam seperti banjir, longsor, perubahan iklim yang ekstrim dan masih banyak
lagi lainnya.
Faktor Manusia
Ada beberapa kegiatan manusia yang
menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Antara lain:
1. Kegiatan penambangan pohon juga pembakaran hutan. Dua kegiatan ini bisa
menimbulkan kerusakan yang sangat serius bagi ekosistem. Tak hanya menyebabkan
banjir juga longsor, berkurangnya pohon yang merupakan paru-paru dunia ini akan
membuat iklim di bumi terganggu. Penebangan pepohonan akan membuat tanah tidak
lagi terkunci secara benar sehingga mudah longsor dan udara tidak lagi bida
didaur ulang sehingga kadar oksigen semakin berkurang. Sementara itu,
pembakaran hutan jauh lebih berbahaya lagi sebab bisa membunuh semua makhluk
hidup yang ada di dalam hutan tersebut dan menyebabkan kelangkaan beberapa
tanaman tertentu.
2. Perburuan hewan yang tak terkendali. Manusia membutuhkan hewan baik itu
sebagai salah satu bahan makanan maupun sebagai rekreasi. Poin pertama, manusia
mengkonsumsi hewan , misalnya ikan, bukan hal yang merusak jika dilakukan
dengan cara yang wajar. Namun, manakala manusia menangkap ikan dengan bom
peledak, racun atau kejut listrik, maka bisa dipastikan akan berakibat buruk
pada keseimbangan lingkungan. Bom ikan misalnya akan merusak ekosistem terumbu
karang yang merupakan tempat hidup ikan. Poin kedua adalah hewan sebagai
rekreasi. Terkadang banyak manusia yang menangkap hewan hanya untuk dipelihara
dan dijual demi tujuan komersil mislanya bahan garmen dan semcamnya. Hal ini
sangat buruk dan berdampak pada kelangkaan hewan tertentu. Hilangnya satu
organisme hewan dalam satu lingkungan akan berdampak pada keseimbangan
ekosistem.
3. Kegiatan pemakaian pupuk yang berlebihan. Aktivitas pertanian manusia juga
terkadang bisa mengganggu keseimbangan alam. Pupuk digunakan untuk
memaksimalkan hasil pertanian. Ada dua jenis pupuk yang digunakan yakni pupuk
alami dan pupuk buatan. Penggunaan pupuk alami tidak membahayakan organisme
lainnya sementara itu penggunaan pupuk buatan atau insektisida misalnya, jika
digunakan secara berlebihan akan berbahaya bagi organisme lainnya misalnya saja
burung yang tidak mengganggu tanaman sama sekali.
4. Kegiatan pembuangan sampah juga limbah. Ratusan milyar manusia di dunia
ini, setiap melakukan kegiatan pasti menghasilkan sampah juga limbah. Sebut
saja limbah dari rumah tangga, transportasi, pertanian, hingga limbah industri.
Apabila tidak diurai secara cermat makan limbah dan sampah ini akan mengganggu
keseimbangan ekosistem dan mengancam nyawa organisme lainnya.
5. Kegiatan yang mencemari lingkungan. Cakupan poin ini adalah pencemaran
terhadap tanah, pencemaran terhadap udara, pencemaran terhadap suara, dan juga
pencemaran terhadap air. Pencemaran tanah terjadi dengan cara menciptakan
limbah yang tak bisa diurai hingga ribuan tahun lamanya, misalnya saja plastik.
Pencemaran suara misalnya oleh suara bising yang merusak pendengaran organisme.
Pemcemaran air misalnya dengan masuknya bahan padat maupun cair di dalam air
yang membahayakan organisme di dalam air. Sedangkan pencemaran udara adalah
masuknya berbagai polutan ke udara baik itu dari asap kendaraan, debu juga
jelaga.
Semua kegiatan tersebut di atas, dalam
batas waktu tertentu akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem yang berujung pada sistem
kehidupan oranisme termasuk manusia yang juga akan ikut terganggu. Upaya-upaya
untuk menjaga keseimbangan ekosistem mutlak dilakukan.