Selasa, 16 Februari 2016

EVOLUSI


            A.       PENGERTIAN DAN SEJARAH EVOLUSI

           1.       Pengertian Evolusi
Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang menjelaskan perekembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks.
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies.
Jadi dapat dikatakan evolusi adalah perubahan pada makhluk hidup yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu yang sangat lama. Para ahli berpendapat bahwa evolusi menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.


        2.      Macam – Macam Evolusi
           a.       Evolusi progresif
Evolusi menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
           b.      Evolusi regresif (retrogreslf)
Evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.

         3.      Tanda – Tanda Evolusi
          a.    Adanya faktor keturunan yang diwariskan turun-temurun
          b.    Adanya variasi sifat keturunan
          c.    Adanya hubungan kekekalan sifat dengan keadaan alam

         4.      Ciri – Ciri Evolusi
            a.            Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN perubahan individu .
           b.            Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah.
          c.          Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi.
          d.          Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.

             B.      TEORI ASAL – USUL KEHIDUPAN

           1.         Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea yang menerangkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Penyusunan teori ini berasal dari fakta-fakta yang masih sangat sederhana seperti katak berasal dari lumpur dan belatung dari daging busuk.
Teori abiogenesis ini dipelopori oleh Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles melakukan percobaan pada tanah yang direndam air akan muncul cacing. Teori ini dikuatkan oleh ilmuwan Belanda bernama Antony van Leeuvenhoek pada tahun 1677. Leeuvenhoek memperhatikan adanya makhluk renik pada air rendaman jerami. Ia lalu menyimpulkan bahwa mikroorganisme berasal dari udara atau makanan basi. Kemudian John Needham pada tahun 1700 melakukan penelitian dengan cara memanaskan air kaldu (bebas dari mikroorganisme), kemudian mendinginkannya. Setelah beberapa lamaa, di dalam air kaldu muncul lagi mikroorganisme yang baru. Menurut Needham, mikroorganisme berasal dari air kaldu (benda mati).

  
           2.      Teori Biogenesis
Teori abiogenesis disanggah oleh teori biogenesis sejak abad ke-19. Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari maklhuk hidup. Teori biogenesis dikemukakan oleh Fransisco Redi, Louis Pasteur, dan Lazzaro Spalanzani.

              a.    Fransisco Redi (1626-1692)
Tujuan    : membuktikan bahwa belatung yang ada di daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut.
Prosedur : digunakan tiga toples A, B dan C. Toples A steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup kain rapat. Toples B steril dari kuman, diisi sepotong daging dan di biarkan terbuka. Toples C steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa. Ketiga toples dibiarkan selama beberapa hari.
Hasil         : pada toples tidak ada belatung sama sekali. Pada toples B terdapat banyak belatung di daging. Pada toples C terdapat belatung di atas kain kassa dan belatung.
Kesimpulan: bahwa belatung berasal dari lalat yang hinggap di daging untuk bertelur.

             b.    Lazzaro Spalanzani (1729-1799)
Tujuan    : membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril.
Prosedur : digunakan dua buah labu. Labu pertama diisi air sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Setelah dingin, labu tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Labu dua berisi sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Selanjutnya ditutup rapat-rapat dan didinginkan serta dibiarkan selama beberapa hari.
Hasil         : pada labu yang dibiarkan terbuka air sediaan berubah keruh. Pada labu yang ditutup rapat air sediaan tetap tampak jernih.
Kesimpuan: air sediaan keruh menunjukan bahwa terdapat kuman yang masuk kedalam air sediaan tersebut. Kuman tersubut terbawa oleh udara.

              c.       Louis Pasteur (1822-1895)
Tujuan    : untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang ditempatkan di labu leher angsa.
Prosedur : digunakan dua buah labu leher angsa. Labu pertama berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gula dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya, labu dibiarkan selama beberapa hari dengan posisi tegak. Lalu labu kedua berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gua dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya labu dimiringkan sampai air sediaan keluar sedikit dari ujung pipa. Lalu labu tersebut diletakkan kembali dalam dalam posisi tegak selama beberapa hari.
Hasil         : pada labu yang diletakkan dengan posisi tegak, air sediaan tampak jernih. Pada labu yang tadinya diletakkan dengan posisi miring, air sediaan tampak keruh.
Kesimpulan: air sediaan keruh menunjukkan bahwa kuman dari udara dapat masuk ke air sediaan tersebut saat posisi labu di miringkan.

Bukti eksperimental dari ketiga ilmuwan tersebut melahirkan sebuah teori baru yang disebut teori biogenesis. Teori biogenesis berisi tiga pernyataan seperti berikut.
        1)   Omne vivum ex ovo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari telur.
        2)   Omne ovum ex vivo yang berarti setiap telur berasal dari makhluk hidup.    
        3)   Omne vivum ex vivo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

            3.      Teori Cosmozoic (Kosmozoan)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari spora kehidupan yang berasal dari luar angkasa. Spora kehidupan tidak dapat bertahan di planet ruang angkasa yang sangat dingin, kering, dan adanya radiasi yang mematikan. Akhirnya spora kehidupan itu pindah ke bumi. Teori ini disanggah oleh para ilmuwan.

            4.      Teo ri Penciptaan (Special Creation)
Teori ini diperoleh tidak berdasarkan eksperimen. Teori ini beranggapan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya. Dalam teori ini tidak disinggung mengenai asal-usul materi kehidupan.

           5.      Teori Evolusi Kimia
Proses terbentuknya kehidupan di permukaan bumi dijelaskan dengan teori evolusi kimia. Teori evolusi kimia menerangkan bahwa bahan-bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik yang mengalami perubahan secara perlahan-lahan. Teori ini didukung oleh beberapa ilmuwan seperti Alexander Oparin, Haldane, Staney Miller, dan Harold Urey. Teori evollusi kimia atau biokimia menyebutkan bahwa pada awal terbentuknya kehidupan di atmosfer, terdapat CH4, NH3, H2O. Adanya penyinaran ultraviolet dari matahari, panas dari gunung berapi, muatan listrik yang kesemuanya merupakan sumber energi, membantu pembentukan senyawa-senyawa organik dari senyawa anorganik.
Atmosfer pada masa awal terbentuknya bumi tidak mengandung O2.  Di atmosfer hanya terdapat molekul-molekul organik yang baru disintesis dan terhindar dari oksidasi menjadi senyawa organik. Pada lautan dan bumi, terakumulasi zat-zat organik yang bergabung menjadi senyawa yang komplek. Pada zat organik terjadi proses pemusnahan, penyerapan, dan substitusi molekul tertentu kemudian terbentuk membran dan akhirnya terbentuk makhluk hidup yang paling awal.

               6.      Teori Evolusi Biologi
  Evolusi biologi dimulai saat pembentukan sel. Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang akhirnya berkembang menjadi struktur kehidupan (sel).

             7.      Asal – Usul Sel Prokariotik
Protobion dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (protosel). Protosel merupakan cikal bakal semua jenis sel yang ada sekarang. Protosel berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba. Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur yang paling sederhana. Berdasarkan ciri-ciri diatas menunjukkan bahwa sel prokariotik merupakan struktur sel yang paling sederhana. Oleh karena itu, diduga mahkluk hidup yang pertama kali muncul yaitu prokariotik.
Organisme prokariotik muncul tidak secara spontan. Diduga, kondisi atmosfer purba memungkinkan munculnya organisme prokariot. Pada zaman purba, kondisi atmosfernya berbeda misalnya oksigen sangat minim, banyak petir, aktifitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta radiasi UV sangat tinggi dibandingkan kondisi atmosfer sekarang.

            8.      Asal – Usul Sel Eukariotik
Sel eukariotik muncul setelah sel prokariotik. Dahulu, diyakini sel eukariotik berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses perlahan-lahan. Organel pada sel prokariotik berkembang menjadi lebih komplek. Sel prokariotik akan menempati sel inang sehingga terbentuk sel eukariotik (teori endosimbiotik). Jadi, teori endosimbiotik menyatakan bahwa sel tunggal yang komplek berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih sederhana dan hidup simbiotik dengan sel inangnya.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar