BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering ditemukan
prinsip dari Hukum Archimedes ini yang mana benda yang dimasukkan ke dalam air
(fluida), memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tersebut berada
di udara. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung. Berdasarkan teori
tersebut, maka tim pengamat membuat karya ilmiah ini guna untuk mengetahui
perbedaan antara berat benda di udara dan berat benda di fluida ketika dihitung
menggunakan neraca pegas dan rumus.
Dalam percobaan ini, tim pengamat
akan mengukur besarnya gaya apung atau gaya tekan ke atas pada fluida dengan
mengukur berat air yang dipindahkan (terdorong kesamping) oleh benda tersebut
ketika dimasukkan dalam air menggunakan rumus. Sehingga, tim pengamat akan
mengetahui perbedaan antara berat benda diudara dan berat benda yang sama
didalam air. Kami juga akan mengamati hubungan antara rapatan (massa jenis)
fluida dan gaya apungnya.
Hal yang melatarbelakangi tim
pengamat memilih proyek fisika dengan judul “Gaya Tekan ke Atas oleh Fluida”
ini adalah karena tim pengamat ingin mengetahui gaya apung yang dimiliki oleh
suatu benda yang terapung. Selain itu, percobaan ini juga terbilang sederhana
dan mudah untuk dilakukan. Tetapi, walaupun sederhana, analisis data yang
dimiliki percobaan ini cukup jelas. Kemudian dalam percobaan ini juga,
alat-alat yang dibutuhkan cukup mudah untuk didapat. Sehingga, kami berusaha
untuk memanfaatkan barang barang bekas yang berada disekitar kita.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah:
- Bagaimana hubungan antara rapatan (massa jenis) dengan gaya apungnya?
- Berapa berat air yang diperoleh dengan menggunakan rumus tanpa alat bantu?
- Berapa berat air yang diperoleh dengan menggunakan neraca pegas?
- Apakah terjadi perbedaan dalam pengukuran berat air menggunakan neraca pegas serta tanpa menggunakan neraca pegas?
1.3 Maksud
dan Tujuan
Maksud
dari pernulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi pratikum bidang
pembelajaran fisika.
Adapun
tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah:
a. Mengetahui
hubungan antara rapatan (massa jenis) dan gaya apungnya.
b. Mengukur
berat air yang dipindahkan oleh benda, ketika benda tersebut dimasukkan kedalam
air tanpa alat bantu dengan menggunakan rumus.
c. Mengukur
berat yang dipindahkan oleh benda, ketika benda tersebut dimasukkan kedalam air
dengan alat bantu berupa neraca pegas.
d. Mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan pada pengukuran berat air antara
menggunakan alat (neraca pegas) serta tanpa menggunakan alat.
1.4 Batasan
Masalah
Dari latar belakang yang telah tim pengamat kemukakan,
maka tim pengamat membatasi masalah dalam penelitian ini hanya sampai pada
pembahasan gaya apung sesuai dengan Hukum Archimedes yang mana membuktikan berlakunya
Hukum Archimedes pada gaya apung serta melakukan pengukuran berat air yang
dipindahkan oleh benda ketika benda tersebut dimasukkan kedalam air dengan
menggunakan alat berupa neraca pegas serta tanpa menggunakan alat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Hukum
Archimedes
Seringkali
kita mengamati bahwa sebuah benda yang diletakkan di dalam air terasa lebih
ringan dibandingkan beratnya ketika di udara. Hal ini disebabkan karena tekanan
semakin bertambah dengan bertambahnya
kedalaman, gaya pada bagian bawah benda yang berada di dalam air lebih besar
daripada gaya yang bekerja pada bagian atas benda. Akibatnya, ada selisih gaya
yang bekerja pada benda, yang selanjutnya disebut gaya apung.
Perhatikan gambar yang menunjukkan
sebuah benda berbentuk silinder yang
dibenamkan ke dalam fluida yang memiliki massa jenis ρ. Tim pengamat akan
menghitung gaya apung atau gaya tekan ke atas yang bekerja pada silinder
tersebut. Bagian atas silinder berada pada kedalaman h1, sedangkan
bagian bawahnya pada kedalaman h2. Karena luas penampang bagian atas
dan bawah sama besar yaitu A, maka besar gaya ke bawah adalah F1 = p1A dengan p1 = patm
+ ρgh1 sedangkan besar gaya ke atas adalah F2 = p2A
dengan p2 = patm + ρgh2. Dengan demikian,
selisih gaya yang bekerja pada silinder adalah yang bertindak sebagai gaya
apungnya, yang besarnya adalah:
Fapung
= F2 – F1
= p2A – p1A
= (patm + ρgh2)A
– (patm + ρgh1)A
= ρgA(h2 – h1)
Dari
gambar kita tahu bahwa A(h2 – h1) adalah volume silinder, sehingga
Fapung = ρgV
Ketika
kita membenamkan sebuah benda yang memiliki volume V ke dalam fluida, sebagian
fluida akan dipindahkan sebanyak volume benda yang dibenamkan. Dengan demikian,
volume fluida yang dipindahkan adalah V. Dengan demikian, massa yang
dipindahkan adalah m = Ρv. Dan akhirnya persamaan dapat ditulis
Fapung = mg
Dengan
mg adalah berat fluida yang dipindahkan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sesuai
defngan Hukum Archimedes yang mengatakan bahwa: “Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida (cair
atau gas) mengalami gaya ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh
benda yang tercelup tersebut”.
2.2 Persamaan Archimedes
Setekah uraian turunan rumus diatas dapat disimpulkan
bahwa persamaan Archimedes adalah sebagai berikut:
Fapung = Wf
Fapung = mg
Fapung = ρfVfg
2.3 Aplikasi Persamaan Archimedes
mFg = wF = berat fluida yang
memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup. Berdasarkan
persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda sama dengan
berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan fluida
yang dipindahkan di sini adalah volume
fluida yang sama dengan volume
benda yang tercelup dalam fluida. Pada gambar di atas, kita
menggunakan ilustrasi di mana semua bagian benda tercelup dalam fluida (air).
Jika dinyatakan dalam gambar maka akan tampak sebagai berikut :
Apabila benda yang dimasukkan ke
dalam fluida, terapung, di mana bagian benda yang tercelup hanya sebagian maka volume
fluida yang dipindahkan = volume bagian benda yang tercelup dalam
fluida tersebut. Tidak peduli apapun benda dan bagaimana bentuk benda tersebut,
semuanya akan mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya Archimedes yang
saat ini diwariskan kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan “Prinsip Archimedes”. Prinsip
Archimedes menyatakan bahwa :
Ketika sebuah benda
tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan
gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya
apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
Kita bisa membuktikan prinsip Archimedes dengan
melakukan percobaan kecil-kecilan berikut. Masukan air ke dalam sebuah wadah
Usahakan sampai meluap sehingga ember tersebut benar-benar penuh terisi air.
Setelah itu, silahkan masukan sebuah benda ke dalam air. Setelah benda
dimasukan ke dalam air, maka sebagian air akan tumpah. Volume air yang tumpah =
volume benda yang tercelup dalam air tersebut. Jika seluruh bagian benda
tercelup dalam air, maka volume air yang tumpah = volume benda tersebut. Tapi
jika benda hanya tercelup sebagian, maka volume air yang tumpah = volume dari
bagian benda yang tercelup dalam air Besarnya gaya apung yang diberikan oleh air pada benda = berat air yang tumpah (berat
air yang tumpah = w = mairg = massa jenis air x volume air yang tumpah x percepatan
gravitasi). Volume air yang tumpah =
volume benda yang tercelup dalam air.
BAB III
PENGAMATAN
Dengan
melakukan pengamatan ini, maka tim pengamat menyertai dengan alat dan bahan
serta cara kerj sebagai berikut:
Alat dan Bahan:
Botol
plastik kosong berkapasitas 2 liter
- Gunting
- Pelubang kertas
- Sedotan plastik
- Cangkir ukur (250 ml)
- Botol
- Air berwarna
- Cangkir Kertas
- Kelereng (5 buah)
- Neraca Pegas
Cara Kerja
- Potong bagian atas botol plastik. Buang bagian atasnya dan simpan bagian bawah botol.
- Gunakan pelubang kertas untuk membuat lubang pada botol plastik sekitar 5 cm dari lingkaran atas botol.
- Masukkan ujung sedotan yang pendek kedalam lubang sehingga sedotan membentuk sudut 900
- Tempatkan cangkir ukur dibawah ujung sedotan yang satunya.
- Gunakan botol untuk menuangkan air berwarna kedalam botol hingga ketinggian air tepat diatas sedotan. Air akan mengalir melalui sedotan kecangkir ukur.
- Ketika air berhenti mengalir, kosongkan cangkir ukur, dan tempatkan kembali dibawah sedotan.
- Letakkan dan atur posisi cangkir kertas diatas permukaan air dalam botol. Pegang cangkir kertas ketika kamu memasukkan kelereng satu persatu kedalam cangkir. Jangan biarkan air umpah dari bagian bibir botol.
- Ketika air telah berhenti mengalir melalui sedotan ke cangkir ukur, pindahkan cangkir kertas dari botol. Catat volume air dalam cangkirukur dalam ukuran liter (L).
- Lakukan prosedur yang sama untuk pengamatan berikutnya dengan menambahkan jumlah kelereng.
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Mengukur
Berat Air Yang Dipindahkan Oleh Benda ketika dimasukkan ke dalam
Air
Penelitian
|
Jumlah Benda
|
Volume Air yang Keluar (L)
|
Massa Air yang Dihasilkan (kg)
|
Berat
Air (Fa) dalam N
|
Percobaan
1
|
3
kelereng
|
|||
Percobaan
2
|
4
kelereng
|
|||
Percobaan
3
|
5
kelereng
|
4.2 Mengukur Massa Jenis Benda yang dimasukkan ke dalam Air
Penelitian
|
Benda Yang Di ukur
|
Volume Benda Tercelup
|
Massa
Jenis Benda
|
Percobaan
1
|
Kelereng
|
||
Percobaan
2
|
Kayu
|
||
Percobaan
3
|
Batu
|
BAB V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
- Pada percobaan pertama, yaitu mengukur berat air yang dipindahkan oleh benda ketika benda tersebut dimasukkan kedalam air, maka kami telah melakukan penelitian. Dan kami dapat menyimpulkan bahwa massa air yang keluar mempengaruhi berat air (Fa) tersebut. “semakin besar massa air , maka semakin besar berat benda yang dihasilkan.”
- Semakin besar volume benda tercelup, maka semakin besar massa jenis benda yang dihasilkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Foster, Bob. 2012. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 2B Untuk Kelas
XI Semester 2. Bandung: Erlangga.
Kanginan, Marthen.
2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Vanclave, Janice. 2009. A+ Projects in Physics Winning Experiments
for Science Fair and Extra Credit. Bandung: Pakar Raya.