Minggu, 07 Februari 2016

Resensi A Golden Web


A Golden Web


Judul                            :  A Golden Web
Penulis                         :  Barbara Quick
Penerbit                       :  Atria
Cetakan                       :  Satu
Tahun Terbit               :  2011
Tebal                           :  276 Halaman

A Golden Web . sebuah novel dimana ada seorang gadis cilik yang sangat terbius oleh karya-karya Aristoteles yang sangat berbanding terbalik dengan saudara lelaki tuanya , Nicco . Gadis itu bernama Alessandra Gilliani . gadis berotak cemerlang yang bisa disebut sebagai salah satu keluarga bangsawan yang tersohor di daerahnya , Persiceto .
Kecintaannya terhadap leteratur dan ilmu pengetahuan amatlah besar . Ia bahkan menjadi sangat ambisius akan hal itu . Namun sayang , ia seorang perempuan , dimana pada masa itu kaum perempuan terhormat tidak berhak menjadi apapun selain menjadi ibu rumah tangga atau biarawati .

Mungkin dalam hal ini , kisah Alessandra hampir mirip dengan kisah Kartini . yang bila dipandang Dari sudut pandang domestik rumah seperti dia adalah gadis yang pingitan lalu dinikahkan secara paksa lalu melahirkan dan mati . TIDAK ! coba singkirkan kenangan itu dan alihkan pikiran pada bagaimana caranya seorang gadis melawan hal itu . melawan arus kekuasaan besar dari pandangan orang-orang tentang dirinya , dan tehadap nama baik keluarganya .
            Alessandra , sangat disayangi semua orang , kecuali satu hal , ibu tirinya . Ayah yang amat dicintai menikah lagi dengan seorang janda setelah sang ibu yang selalu ia rindukan di kala malam , meninggal dunia karna saat mengandung adik lelakinya , Dodo . masih terselubung ari-ari . Dia selalu berusaha tidak memikirkannya dan mengusir kenangan tentang tubuh ibunya yang dibelah dari bagian dada hingga bagian bawah perutnya . Dia mencium aroma darah yang panas dan merasakan ayahnya berguncang karena isakan dan menyaksikan dari balik jemarinya .
            Alessandra selalu iri dengan kaum lelaki . salah satunya , Nicco . ia bisa bebas . tidak seperti dirinya . hingga pada suatu hari ia memaksa Nicco untuk mengajaknya pergi ke dunia luar . dimana ia bisa mempelajari semua hal tanpa ada sepasang mata yang marah bila ia melakukan hal yang tidak wajar dilakukan oleh gadis terhormat , Ibu tirinya . ia kadang merasakan penghormatan baru kepada kakaknya , merasakan sakit didalam dirinya karena ingin mengetahui lebih banyak , juga mendapatkan kedua tangan yang kotor . “ tidak heran kenapa kau menganggap Aristoteles membosankan , Nicky ! mengapa kau harus membaca untuk belajar , disaat seluruh dunia membentangkan keajaiban di kaki kita ? “ keluhnya suatu hari saat mereka sedang beristirahat di sebuah pohon besar di hutan tentunya .
            Sampai pada suatu hari , ayahnya , Carlo , pergi beberapa hari untuk mengurus bisnisnya di Bologna . kesempatan itu dimanfaatkan Ursula , ibu tirinya untuk memberikan tugas pada Alessandra yang tentunya tak pernah ia berani  berikan saat Carlo dirumah . Alessandra di paksa mengangakut air Dari seumur dengan dua buah ember , masing masing di ujung sebuah pikulan kayu yang membuat punggung serta lehernya sakit bahkan meskipun ember tersebut kosong , yang biasanya dilakukan oleh pelayan yang bertubuh kekar dan berpundah kukuh , serta berukuran dua kali lebih besar Dari tubuh Alessandra . namun ia tak mengeluh , menerimanya seolah-olah tugas itu sama pentingnya dengan tantangan fisik . sementara adik tirinya , Pierina  duduk di perapian dekat dapur . Nicco mencegatnya di saat dia merunduk di dekat sumur karena dibebani dua penuh ember air . “ apakah kau berusaha menenggelamkan dirimu sendiri ? pasti ada cara yang lebih mudah ! “ . Alessandra mengelak , “kupikir aku bisa menemukan cara untuk melakukannya sendiri “ . Nicco menyeringai “ dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karenamu , jika kau bertahan hidup cukup lama , bahkan untuk mewujudukan setengah saja rencana cerdas yang telah kau pikirkan dalam benakmu .”
             “ tidakkah kau bertanya-tanya Nic, bagaimana seluruh bagian tubuh kita mendengar pikiran-pikiran kita saat otak kita memikirkannya , dan mengetahui apa yang harus dilakukan ? “ Tanya Alessandra . “ mengapa aku harus repot-repot memikirkan hal  bodoh sialan itu ? “ geram Nic .
Ursula berdiri di depan pintu dengan marah saat melihat Nicco yang mengambil air . namun ia tak peduli . ia berkata dengan keras ,“ aku tidak akan pernah membiarkan seorangpun melakukan hal buruk pada adikku “ . hal yang selalu ia katakan saat Alessandra tersakiti maupun terancam akan ibu tirinya . Keinginan Alessandra akan mempelajari dunia tidak terbendung lagi . Hingga ia dewasa . Masa dimana ia harus dipingit karena I akan dinikahkan dengan bangsawan lain , menjadikan ia untuk kabur dari rumah , dan pergi ke Bologna , namun ia menyamar menjadi anak laki-laki . Dimana ia tidak dapat bersembunyi lama dari sosok lelakinya itu . Karena , Ibu asramanya tahu , bahwa ia adalah seorang wanita . Ia pun jatuh cinta pada teman Asramanya , yakni Otto . yang ternyata adalah pria bangsawan yang di jodohkan oleh orang tuanya ! .
 Hingga hari kelulusannya , Ia tetap merahasiakan dirinya di Bologna , sampai Ayahnya sadar bahwa Alessandra kabur , dan mengetetahui bahwa Alessandra menyamar menjadi lelaki .  Alessandra pun di nikahkan dengan Otto . Namnun mereka adalah dua pasangan yang sama-sama mencintai ilmu pengetahuan . hingga merka membeli mayat illegal demi dahaga akan ilimu anatomi pada manusia . Namun , akhirnya hal itu di ketahui oleh mayarakat bologna dan Alessandra di sanksi .
Alessandra akhirnya wafat di rumah hangatnya dengan ucapan terakhirnya “ Aku Tidak Ingin Dilupakan , . . “

Dalam penggambaran hebat dari kisah yang sudah berusia berabad-abad tentang Alessandra Giliani, ahli anatomi perempuan pertama di dunia, diceritakan drama, romansa, dan detail sejarah yang kaya kepada para pembacanya mengenai tokoh utama perempuan yang tidak terlupakan—dan tidak dapat dilupakan.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar